Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014
Dear, future husband Assalamualaikum.. (Mas? Abang?AA?Kakak?) calon imamku... Apa kabar? Lagi apakah? Aku gatau kapan kita bakal ketemu, mungkin besok? Minggu depan? Bulan depan? Atau tahun depan... Semoga disaat kita ketemu nanti kita udah siap lahir bathin ya.. Soalnya kalo boleh jujur sekarang aku belum siap.. Belum lulus juga, hix Jadi sekarang kita sama2 ngebenahin, dan memantaskan diri buat saling melengkapi kekurangan dengan kelebihan kita masing2 Eh, aku penasaran.. Kita udah pernah ketemu apa belom? Atau kita belom pernah kenal sama sekali? Atau mungkin kamu sebenernya disekitarku tapi aku gak sadar? Maaf ya, aku anaknya emang suka kurang peka.. Tapi aku percaya kamu pasti akan dateng di waktu yang tepat.. Aku gatau sih mau ngomong apa sama kamu, first of all.. Maybe i want to say sorry.. Maaf kalo aku gak sebaik dan sesuai harapan kamu.. Maaf juga kalo aku gak secantik model2 Victoria Secret, walaupun sejujurnya aku berharap kamu kaya model Calvin Klein..haha

September

September itu... Seperti nenek tua yang berjalan lambat Seperti menunggu tujuan yang gelisahkan asa Dari seribu ceritapun hanya 1 cinta berakhir Dan September menyisakan gula-gula yang tak kan jumpai lagi September tak seriang Agustus Tak Setegas JULI!!!

Hurt

Impian ini hancur, dari awal kami berkomitmen untuk menyatu membuat ku selalu membayangi masa depanku bersamanya. hubungan kami mulai tidak seperti dulu, tidak seharmonis dan seindah dulu, karena kesibukkan ku yang mulai sulit memperhatinkan dia. komunikasi yang mungkin dalam sebulan bisa di hitung dengan kesepuluh jari ku ini. hubungan kami pun sempat berhenti untuk instropeksi diri kami masing-masing, aku tidak pernah menyatakan putus, yang ku ingat pada saat aku menyatakan untuk break dy pernah bilang bahwasanya tidak ada yang bisa menggantikan ku di hatinya, tak berapa lama kami menyatu kembali dia melamarku, kemudian orang tuanya mulai mengundangku kerumahnya untuk membicarakan hal tersebut, ya hari berganti hari kami lalui dengan sedikit komunikasi dan banyaknya kesibukkan kami. Impian dan rencana ini hancur ketika semua kebenaran terungkap begitu saja, dia mempunyai perempuan lain disana, orang yang selama ini sudah aku curigai. tak pernah menyangka diriku yang begitu se